Cave Tubing Desa Bejiharjo, Sensasi Menyusuri Goa Pindul

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sekali obyek wisata yang menarik dikunjungi. Dari mulai wisata budaya, kuliner hingga wisata alam. Coba Anda tengok pantai-pantai di selatan kota Yogya, sungguh indah dan memanjakan mata kita.

Salah satu pilihan tempat wisata saat Anda berkunjung ke Yogyakarta adalah Desa Wisata Bejiharjo yang terletak di kabupaten Gunung Kidul, tak jauh dari ibukota Wonosari. Jika Anda membawa kendaraan dari Yogyakarta, jaraknya kira-kira sekitar 1,5 jam perjalanan

Di desa ini, Anda dapat melakukan satu kegiatan wisata yang jarang ditemukan di tempat wisata lain di Indonesia, yaitu cave tubing. Cave tubing adalah kegiatan wisata yang hampir sama dengan rafting (arung jeram). Perbedaannya rafting menggunakan perahu karet, maka cave tubing menggunakan ban karet.

Cave Tubing Gua Pindul

Goa Pindul memiliki keindahan alam baik di dalam maupun di area luar gua. Aliran air yang berwarna kehijauan dikelilingi oleh kilauan batu-batu stalaktit dan stalakmit yang sudah berusia ribuan tahun menambah pesona obyek wisata yang terletak di kawasan Desa Wisata Bejiharjo ini. 

Setiap wisatawan yang hendak melakukan cave tubing cukup membayar Rp50.000 per orang. Dengan ditemani seorang pemandu, wisatawan dapat menyusuri gua sepanjang 350 meter ini menggunakan ban dalam dan jaket pelampung yang telah disediakan. Aliran air yang tenang memungkinkan wisata cave tubingini aman untuk dilakukan oleh pemula, baik orang tua maupun anak-anak.

Menurut Yudi, salah seorang pemandu, nama Goa Pindul sendiri berasal dari sebuah kisah tentang seorang pemuda bernama Joko Singlulung yang mencari ayahnya yang hilang. Dengan menyusuri sungai dan gua, tiba-tiba kepalanya terbentur salah satu batu gua ini sehingga menyebabkan pipinya bengkak (njendul-bahasa Jawa, Red.) Sehingga akhirnya nama gua ini dinamakan gua Pindul, yang merupakan singkatan dari pipi njendul.

Ketika menyusuri gua ini, wisatawan akan menemukan beberapa tempat menarik, seperti susunan batu besar stalaktit yang jika dipukul akan berbunyi seperti gong. Dan di ujung gua, wisatawan akan menemukan lubang besar seperti posisi sumur yang terbalik. Ketika posisi matahari tepat berada di atas kepala, akan terlihat sinar matahari yang masuk melalui lubang gua dan terlihat sangat indah. Di tempat ini, biasanya para wisatawan berhenti dan berfoto sejenak sebelum mengakhiri perjalanan menyusuri Goa Pindul.

Body Rafting Sungai Oyo

Sungai yang letaknya tidak begitu jauh dari Goa Pindul ini juga menawarkan pemandangan yang sangat indah. Wisatawan bisa melakukan Body Rafting di sungai Oyo ini sejauh 5 kilometer. Di musim kemarau, aliran air sungai tidak begitu deras sehingga memungkinkan melihat batu-batu yang besar yang dipahat sangat indah secara alamiah di kiri-kanan sungai.

Di tengah perjalanan akan disuguhi air terjun yang merupakan aliran air dari Goa Pindul. Bentuk air terjun yang sangat indah juga menjadi salah satu spot favorit wisatawan untuk berfoto maupun bermain air. Di sini, wisatawan juga bisa melakukan sedikit atraksi dengan melompat dari ketinggian 15 meter. Dan di akhir perjalanan, kita akan menemukan hamparan persawahan dari desa Bejiharjo yang menghijau.

Untuk bisa menikmati Body Rafting sungai Oyo, wisatawan cukup membayar Rp50.000, sudah termasuk satu pemandu, ban karet dan jaket pelampung.

Mike Eng Naftali. Foto-foto: Mike Eng Naftali/NOVA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *