Teh Elis: Tamu Dewa Bejo yang Mengesankan

Minggu, 04 Februari 2018

Meski bulan Februari sebagai puncak musim hujan, Goa Pindul pagi itu sangatlah cerah. Seperti biasa, sekretariat Dewa Bejo selalu ramai diserbu wisatawan dari seluruh Indonesia. Tamu Dewa Bejo kali ini adalah mahasiswa dari Universitas Garut. Satu persatu dari mereka turun dari bus pariwisata dengan wajah sumringah. Tak sedikit juga yang aktif dengan gadgetnya, mengabadikan plesiran dengan cara berselfie dan bersorak ria.

Pemandu Dewa Bejo langsung menyambut ramah. Seperti biasa, sebelum memulai penyusuran gua, wisatawan dibriefing terlebih dahulu. Disediakan pula teh panas gratis untuk melepas dahaga. Mereka yang baru pertama kali datang ke sini, mendengarkan arahan pemandu dengan sangat antusias.

Tak lama, rombongan wisatawan dipersilakan mempersiapkan diri berganti pakaian. “Tas bawaan dan barang berharga jangan lupa diamankan. Jangan sampai terjatuh apalagi hilang. Barang bisa disimpan di loker penitipan barang”, pandu salah satu guide Dewa Bejo dalam briefingnya.

Untuk dapat menyusuri Goa Pindul, wisatawan diwajibkan mengenakan jaket pelampung. Satu per satu dari mereka memilih jaket pelampung yang telah disediakan para pemandu. Setelah terbagi menjadi beberapa kelompok, kloter demi kloter pun diberangkatkan. Namun, dari sekian banyak rombongan yang datang, ada satu yang mencuri perhatian para pemandu Dewa Bejo.

Mahasiswi berparas cantik ini membuat kami makin bersemangat bekerja di Minggu pagi. Teteh Elis. Begitu kami memanggilnya. Tak hanya cantik, Elis yang dikenal sebagai mahasiswi aktif Universitas Garut ini sangat baik dan suka dengan kegiatan alam. Begitu info yang kami dapat dari salah satu temannya.

Jika biasanya banyak perempuan yang tidak suka kotor-kotoran, berbeda dengan Teh Elis. Ia begitu antusias ketika pertama kali mendengar briefing dari pemandu kami. Pun saat memasuki pintu Goa Pindul.

Selama perjalanan menyusuri gua, pemandu Dewa Bejo selalu aktif bercerita. Mulai dari asal-usul nama, sejarah penemuan, panjang serta kedalaman gua, dan cerita-cerita lainnya yang menghibur.

Normalnya, untuk menyusuri Goa Pindul dibutuhkan waktu 45 – 60 menit. Gua yang memiliki panjang 350 meter ini memiliki ornamen stalagtit dan stalagmit yang membuat siapapun berdecak kagum.

“Ini adalah perjalanan saya yang sangat asik dan menyenangkan. Penjelasan yang diberikan oleh pemandu gua juga sangat jelas. Saya sampai terlena dan tiba-tiba sudah sampai finis aja”, ujar Teh Elis yang manis.

Terimakasih Teh Elis dan juga Universitas Garut. Semoga liburannya berkesan!

Salam,

Dewa Bejo, Goa Pindul

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *