Matahari belum beranjak tinggi untuk menyinari pelataran desa kami. Tapi Bagyo-CS telah siap memasuki gua. Dengan ditemani cahaya obor dan peralatan cavingseadanya, Bagyo dan tiga temannya nekat masuk ke dalam gua.
Gila? Entah sudah berapa ribu orang yang mengejeknya saat ide membersihkan Goa Pindulitu terlintas di kepalanya. Keringatnya mengucur deras, otot-ototnya semakin kencang, hanya untuk ambisi mulia.
30 Juni 2010, adalah saksi dibukanya wisata alam yang ada di Desa Bejiharjo, Gunungkidul. Bagai peribahasa “ada gula, ada semut”. Di mana ada pundi-pundi rupiah, di sana banyak orang berkumpul dan berebut. Meski telah berlaku adil, Bagyo dihajar belbagai masalah. Mulai dari sengketa lahan, pengrusakan, dan perang saudara; bencana yang tak kami inginkan sama sekali.
Goa Pindul kini menjadi angin segar bagi industri pariwisata di Gunungkidul. Masyarakat lokal pun mulai merasakan dampak positif dari adanya pariwisata. Motor 125 CC baru pun banyak berkeliaran di sekitar Goa Pindul. Kendaraan roda empat pun mulai banyak dijumpai. Hebatnya lagi, jika kalian perhatikan, semakin banyak bangunan (rumah) bagus yang jauh sekali dari bayangan “ndeso”.
Yang dulunya Bagyo-CS bergerak sendiri, sekarang mereka telah ditemani 10 sahabat sekaligus musuh kami. Bagaimana tidak? 10 sahabat kami juga mencari rupiah di tempat yang sama. Akhirnya, kami pun terpuruk. MENYESAL dalam benak kami. Tapi apa daya? Tuhan berkehendak lain.
Segala macam aturan mulai dari perijinan hingga sertifikasi pemandu wisata sudah kami turuti. Apakah belum cukup untuk mengelola objek wisata??? Bagaimana dengan sahabat-sahabat kami yang lain??? Kami tidak yakin kalau mereka memiliki ijin, hingga sertifikasi pemandu.
Sabar dan legowo. Mungkin Bapak Ibu pejabat di atas sana sedang menimang-nimang aturan tersebut. Tapi dalam benak kami, kenapa tidak segera ditertibkan? Padahal sampai refleksi ini ditulis, Goa Pindul sudah menginjak usia 8 tahun.
DEWABEJO nasibmu kini. Yang dulunya kerap dipuji karena berhasil menggerakkan ekonomi perlahan mati ditelan sejarah. Kelompok INISIATOR terbentuknya Goa Pindul kini dilupakan namanya. Apakah ini cobaan agar kami lebih sabar kepada Si Pemberi Rejeki, atau memang DEWABEJOSENGAJA DILUPAKAN? Sungguh, kado akhir tahun yang tidak kami inginkan.
* Sejarah dibukanya wisata Goa Pindul dapat dibaca melalui artikel: Di Balik Nama Besar Goa Pindul.
Minggu, 31 Desember 2017. Pukul 13.51 WIB
Penulis:
Arif Sulistyo
*Tulisan ini juga merupakan status refleksi yang sudah dibagikan melalui sosial media Facebook.